Welcome to Catatan Rahma

Minggu, 22 Desember 2013

Satu Ibu Pada Hari Ini Selama Satu Jam

Ketika aku membuka mata untuk pertama kalinya di dunia, engkaulah yang pertama kali kulihat, kutatap dan kutangisi. Berharap engkau memeluk ku, mencium ku, menimang ku, dan menyusuiku disaat aku kehausan dan kelaparan.
Aku sudah menjadi sorang anak yang lucu, mungil dan cantik. Aku yang selalu membuatmu tertawa melihat kelakuan konyolku. Disaaat aku menangis aku memanggilmu, disaat aku sakit aku juga memanggilmu. Semua masa kecilku kulalui bersamamu ibu.
Saat ini aku sudah beranjak remaja ibu. Aku telah lupa apa yang telah kulewati bersamamu. Aku selalu lupa dengan kehadiranmu yang selalu memberiku semangat. Mungkin engkau sedih, karena aku selalu sibuk dengan kesibukan-kesibukanku disekolah yang selalu membuatku lupa ada engkau yang menungguku dirumah.
Kadang, aku marah dengan sikapmu yang memarahiku. Aku selalu menganggap kau tak menyayangiku disaat kau marah. Tapi itulah aku, anakmu. Kau tetap tersenyum disaat aku marah kepadamu, walaupun kadang kau menagis melihat tingkah laku ku yang membuatmu kecewa.
Aku selalu lupa denganmu. Dulu semasa aku kecil, kebahagiaanku selalu kuisi bersamamu. Tapi sekarang, kebahagiaan itu tak pernah kuisi bersamamu. Hanya kesedihan yang selalu kubagi bersamamu. Tapi, engkau tetap tersenyum kepadaku. Kau tak pernah mengeluh dengan apa yang telah engkau hadapi untuk membuatku terus berkembang menjadi seorang anak yang kau inginkan. Sedangkan aku tak pernah berpikir bagaimana kerasnya engkau bekerja untuk membiayai agar aku bisa menjadi apa yang aku mau, sehingga bisa membuatmu bangga.
Aku terus beranjak menjadi seorang anak yang dewasa. Sehinnga aku terus lupa denganmu. Kesibukan-kesibukanku pun bertambah sehingga aku selalu lupa ada Ibu yang menungguku dirumah dengan rasa gelisah dan bertanya-tanya.
Hari ini tanggal 22 Desember 2013 aku mengingat semua apa yang telah kulalui selama bertahun-tahun. Aku telah membuat Ibu sepi, gelisah, dengan segala rasa yang telah engkau rasakan. Aku telah melupakan jasamu Ibu yang selalu menjaga, merawat, dan mendidik ku. Aku teringat sebuah lagu yang pernah kau nyanyikan untukku.
Kubuka album biru Penuh debu dan usang Ku pandangi semua gambar diri Kecil bersih belum ternoda
Pikirkupun melayang Dahulu penuh kasih Teringat semua cerita orang Tentang riwayatku
Kata mereka diriku slalu dimanja Kata mereka diriku slalu dtimang
Nada nada yang indah Slalu terurai darinya Tangisan nakal dari bibirku Takkan jadi deritanya
Tangan halus dan suci
Tlah mengangkat tubuh ini Jiwa raga dan seluruh hidup Rela dia berikan
Oh bunda ada dan tiada dirimu Kan slalu ada di dalam hatiku
Engkau adalah satu-satunya orang yang berharga dalam hidupku. Karena engkau selalu setia menungguku, menemaniku, dan orang yang pertama memberi semangat untukku.
Walaupun aku hanya diberi waktu satu jam untuk bersamamu, aku ingin menciummu, memelukmu dengan erat, meminta maaf atas segala apa yang telah kulakukan terhadapmu, dan menyanyikan sebuah lagu yang selalu membuatku mengingatmu.
By.Rahmawati (22 Desember 2013)