Welcome to Catatan Rahma

Senin, 30 Juni 2014

Untukmu Yang Telah Tiada...


Untukmu Yang Telah Tiada...
Darimana ku harus memulai?
Sungguh sulit bagiku mengutarakan
Segenap isi hati yang lama
Ku pendam
Apakah ada kata yang pantas
Untukku menggambarkan?
Sosok kekasih yang begitu berarti
dalam kehidupan
Ada mu disetiap jejak perjalanan
Merangkai dunia bersama dengan
Sejuta senyuman
Mengukir nama kita dalam
Impian…
Namun tiada lagi untuk selamanya
Kini kau pergi
Kisah kita
Kau putuskan sampai disini
Tak sanggup lagi kini
Ku berdiri
Begitu cepat diri-Nya mengakhiri
Merenggutmu perlahan dari sisiku
Tapi ku tahu
Kau tak pernah pergi
Kau tak pernah lari
Kau takkan biarkan ku sendiri…
Menangis ku tersedu
Menahan sakit juga pilu
Setiap kali ku pandang catatan itu
Catatan terakhir mu
Membuat aku semakin rindu
Ku coba terima kenyataan
Kadang juga ku berteriak
Dan protes pada Tuhan
Kenapa dia terlalu menyayangi mu
hingga menyayat hati juga
rinduku…
Kau tahu?
Bagiku kau begitu berarti
Separuh dari diriku
Terkadang aku bermimpi
Kau pergi hanya untuk sehari
Apa kau merasakan?
Suara hati yang memanggilm
u
Dari kejauhan
Sepiku yang menyebut namamu
Dalam renungan
Sulit menghapusmu dari ingatan
Kau takkan terganti
Oleh siapapun yang datang
Tunggu aku di gerbang keabadian…

"Kau"


Kau .....
Andai bintang dan bulan menyatukan sinarnya
Maka sesungguhnya sinarmu menghapus yg lain
Kau tahu kenapa ?
Karena aku cinta kau

Andai seluruh waktu berpihak pada kita
Maka waktuku belum cukup
Kau tahu kenapa ?
Karena rinduku tak pupus padamu

 Andai gemerlap dunia berada pada sisiku
Maka senyum dan tawamu menenangkanku
Kau tahu kenapa ?
Karena sayangku padamu tak pernah terukur !

Maka jangan lagi kau tanya soal rasaku padamu
Karena sempurnaku adalah dirimu..

Senin, 23 Juni 2014

“Garis Senyummu Terlukis Di Langit Senja”

“Garis Senyummu Terlukis Di Langit Senja”

Garis senyummu masih terlukis
Dilangit senja..
Bening suara yang menyapa
Masih tertanam di dalam belahan jiwa
Belai lembut jemari masih menggetarkan
Ego di dada..
Tak mungkin lepas namamu dan terlupa

Ku berlari bukan karena ku ingin menjauh
Ku diam bukan karena tak mampu menjawab
Ku biarkan waktu mengalir
Agar kita tetap berfikir
Tentang cinta dan cita..

Maaf ku tak pandai berbicara
Maaf ku tak pandai merangkai kata
Bahkan untain sederhana yang kau harap
Tak bisa ku ungkap !

Kebenaran akan tersingkap
Waktu itu akan menjemputmu
Hanya bila kau tetap bersinar
Hanya bila kau tetap berbinar
Maka, aku akan kembali
Kembali bersandar padamu...


MELUPAKANMU...

MELUPAKANMU...

Aku tak pernah tau

Bagaimana caranya untuk

Melupakanmu..

Aku hanya tau

Bagaimana caranya untuk

Menyayangimu..

Kini,

Kau bukan milikku..

Apa yang telah ku rasakan

Berangsur-angsur berubah menjadi

 Sebuah kekecewaan..

Kau tak pernah tau

Apa yang ku rasakan..

Begitu juga denganku

Yang tak pernah tau

Apa yang kau rasakan..

Apa kau pernah bertanya tentang

Perasaanku?

Tidak !

Kau tidak pernah menanyakan padaku..

Kini semua telah aku buang

Jauh dari semua harapanku yang dulu

Terhadapmu..

Melupakanmu

Adalah hal yang terburuk

Yang pernah ku lakukan !

Tapi, itulah yang harus kulakukan

Untuk melupakanmu..