Welcome to Catatan Rahma

Senin, 01 Oktober 2012

●●Surat Hawa Untuk Adam●●



Assalamu’alaikum Adam…..
Maafkan aku jika coretan ini memanaskan hatimu. Sesungguhnya aku adalah Hawa, temanmu yang kau pinta semasa kesunyian di syurga dahulu. Aku asalnya dari tulang rusukmu yang bengkok. Jadi tidak heran jika perjalanan hidupku senantiasa inginkan bimbingan darimu, senantiasa mau terjaga dari landasan, karena aku buruan syaitan.
Adam… Maha suci Allah yang mentakdirkan kaumku lebih ramai bilangannya dari kaummu diakhir zaman, itulah sebenarnya ketelitian Allah dalam urusanNya. Jika bilangan kaummu mengatasi kaumku niscaya merahlah dunia karena darah manusia, kacau-balau lah suasana, Adam sama Adam bermusuhan karena Hawa. Buktinya cukup nyata dari peristiwa Habil dan Qabil sehinggalah pada zaman cucu-cicitnya. Pun jika begitu maka tidak selaraslah undang-undang Allah yang mengharuskan Adam beristeri lebih dari satu tapi tidak lebih dari empat pada satu waktu.
Adam… Bukan karena ramainya isterimu yang membimbangkan aku. Bukan karena sedikitnya bilanganmu yang menganggu fikiranku. Tapi… aku risau, gundah dan gulana menyaksikan tingkahmu. Aku sejak dulu sudah tahu bahwa aku mesti tunduk ketika menjadi isterimu. Namun… terasa berat pula untukku menyatakan sesuatu jika kamu salah.
Adam… Aku tahu bahwa dalam Al-Quran ada ayat yang menyatakan kaum lelaki adalah menguasai terhadap kaum wanita. Kau diberi amanah untuk mendidik aku, kau diberi tanggungjawab untuk menjaga aku, memerhati dan mengawasi aku agar senantiasa didalam ridha Tuhanku dan Tuhanmu. Tapi Adam, nyata dan rata-rata apa yang sudah terjadi pada kaumku kini, aku dan kaumku telah ramai mendurhakaimu. banyak yang telah menyimpang dari jalan yang ditetapkan. Mulanya Allah mengkehendaki aku tinggal tetap dirumah. Di jalan-jalan, di pasar-pasar, di bandar-bandar bukanlah tempatku. Jika terpaksa aku keluar dari rumah seluruh tubuhku mesti ditutup dari ujung kaki sampai ujung rambut. Tapi.. realitanya kini, Hawa telah lebih dari sepatutnya.
Adam… Mengapa kau biarkan aku begini? Aku jadi ibu, aku jadi guru, itu sudah tentu katamu. Aku ibu dan guru kepada anak-anakmu. Tapi sekarang diwaktu yang sama, aku ke muka menguruskan hal negara, aku ke hutan memikul senjata. Padahal, kau duduk saja. Ada diantara kau yang menganggur tiada kerja.
Adam… Marahkah kau jika kukatakan andainya Hawa terbelenggu, maka Adam yang patut tanggung! Kenapa? Mengapa begitu ADAM? Ya! Ramai orang berkata jika anak jahat ibu-bapak tak pandai mendidik, jika murid bodoh, guru yang tidak pandai mengajar! Adam kau selalu berkata, Hawa memang bandel, tak mau dengar nasihat, keras kepala, pada hematku yang dhaif ini Adam, seharusnya kau tanya dirimu, apakah didikanmu terhadapku sama seperti didikan Nabi Muhammad SAW terhadap isteri-isterinya? Adakah Adam melayani Hawa sama seperti psikologi Muhammad terhadap mereka? Adakah akhlak Adam-Adam boleh dijadikan contoh terhadap kaum Hawa?
Adam… Kau sebenarnya imam dan aku adalah makmummu, aku adalah pengikut-pengikutmu karena kau adalah ketua. Jika kau benar, maka benarlah aku. Jika kau lalai, lalailah aku. Kau punya kelebihan akal manakala aku kelebihan nafsu. Akalmu sembilan, nafsumu satu. Aku…akalku satu nafsuku beribu! Dari itu Adam….pimpinlah tanganku, karena aku sering lupa, lalai dan alpa, sering aku tergelincir oleh nafsu. Bimbinglah daku untuk menyelami kalimah Allah, perdengarkanlah daku kalimah syahdu dari Tuhanmu agar menerangi hidupku. Tiuplah ruh jihad ke dalam dadaku agar aku menjadi mujahidah kekasih Allah.
Adam… Andainya kau masih lalai dan alpa, masih segan mengikut langkah para sahabat, masih gentar mencegah mungkar, maka kita tunggu dan lihatlah, dunia ini akan hancur bila kaumku yang akan memerintah. Malulah engkau Adam, malulah engkau pada dirimu sendiri dan pada Tuhanmu yang engkau agungkan itu…
Wassalamu’alaikum

Kamis, 01 Maret 2012

Download OST Negeri 5 Menara

Assalamua'alaikum sobat pembaca Catatan Rahma, Pada kali ini saya akan memposting tentang Download OST Negeri 5 Menara . Kalau saya sebenarnya belum nonton Film Negeri 5 Menara ini, karena baru tayang dan dikarenakan jadwal belajar yang sangat padat. Saya cuma sudah membaca novel Negeri 5 Menara ,cerita sungguh edukatif ,motivatif dan sangat menarik yang membuat saya kagum dengan kualitas ciptaan novel yang dibuat       A. Fuadi . Beliau adalah seorang yang lahir di Bayur, kampung kecil di pinggir danau Maninjau tahun 1972, tidak jauh dari kampung Buya Hamka. Sebenarnya masih panjang kalo bicara tentang A. Fuadi .

Walaupun saya sudah membaca novelnya, tapi saya masih penasarang dengan film negeri 5 menara ini. Karena sangat menarik ceritanya untuk ditonton. Anak-anak Indonesia harus mencontoh semangat di film Negeri 5 Menara ini.
Jangan cuma Galau aja seperti lagu Yovie & Nuno - Galau Kita harus tetap semangat seperti lagu Yovie & Nuno - Man Jadda Wajada .


Saya akan mengutip sekilas tentang sinopsis Negeri 5 Menara ;



"Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain bola di sawah berlumpur dan tentu mandi berkecipak di air biru Danau Maninjau.

Tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya: belajar di pondok.




Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan “mantera” sakti man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses.

Dia terheran-heran mendengar komentator sepakbola berbahasa Arab, anak menggigau dalam bahasa Inggris,
 merinding mendengar ribuan orang melagukan Syair Abu Nawas dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi
 seperti melayang di udara.



Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai,  Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, 
Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa.  Di bawah menara masjid yang menjulang,
 mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. 
Di mata belia mereka, 
awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. 
Kemana impian jiwa muda ini membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: 
Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.

Bagaimana perjalanan mereka ke ujung dunia ini dimulai? Siapa horor nomor satu mereka? 
Apa pengalaman mendebarkan di tengah malam buta di sebelah sungai tempat jin buang anak? Bagaimana sampai ada yang kasak-kusuk menjadi mata-mata misterius? Siapa Princess of Madani yang mereka kejar-kejar? Kenapa mereka harus botak berkilat-kilat? Bagaimana sampai Icuk Sugiarto, Arnold Schwarzenegger, Ibnu Rusyd, bahkan Maradona sampai akhirnya ikut campur? 
Ikuti perjalanan hidup yang inspiratif ini langsung dari mata para pelakunya.
Negeri Lima Menara adalah buku pertama dari sebuah trilogi. "



Kembali ke pokok bahasan utama saya akan memberi link download dari referensi stafaband.info OST Negeri 5 Menara 




Yovie And Nuno - Man Jadda Wajada (Ost. Negeri 5 Menara) 
DOWNLOAD
Yovie And Nuno - Galau (Ost. Negeri 5 Menara)
DOWNLOAD


Cukup sekian yang ku sampaikan kali ini, sampai jumpa lagi...
Wassalam.


Minggu, 26 Februari 2012

OST Film Seandainya

Hai sobat pembaca Catatan Rahma , pada hari ini saya ingin memberikan informasi lagu OST Seandainya . Film Seandainya adalah film yang baru di release pada Februari 2012 yang kisah menceritakan "Seseorang mengajari mencintai sunyi. Dan seseorang lainnya mengajari mencintai bunyi. Dan cinta menjadi lengkap karenanya..." .
Synopsis Seandainya :

"Seseorang mengajari mencintai sunyi. Dan seseorang lainnya mengajari mencintai bunyi. Dan cinta menjadi lengkap karenanya...

CINTA hidup dalam sunyi bersama PAPA, ayahnya yang bisu dan tuli. Percakapan mereka adalah bahasa isyarat. Hubungan mereka amat dekat. Semuanya berjalan normal, hingga muncul seseorang dalam hidup Cinta...ARKANA. Papa merasa Cinta berubah setelah ada Arkana, dan menganggap Arkana hádala anak berandalan. Papa melarang Cinta berhubungan dengan Arkana. Tapi demikianlah cinta, semakin dilarang semakin menjadi. Cinta dan Arkana pun backstreet

Hingga akhirnya Papa tahu kalau Cinta tetap menjalin hubungan dengan Arkana. Papa amat marah. Dan kemarahannya telah mencapai puncaknya; Papa tak mau tahu lagi soal Cinta. Kondisi Cinta makin memburuk. Hingga Papa membawanya periksa ke Dokter. Tidak terduga, Cinta ternyata sakit. Leukimia. Dalam keadaan merasa bersalah pada Papanya dan sakit, Cinta memutuskan untuk menjauhi Arkana... Arkana merasa ada yang disembunyikan Cinta. Hingga ia diam-diam mengikuti Cinta dan mengalami kecelakaan ringan...

Tidak terduga, Papa "merestui" Cinta untuk berteman lagi dengan Arkana. Cinta merasa Papa memberinya restu; karena merasa usia Cinta tidak cukup panjang untuk mengerti apa itu arti cinta. Hubungan Papa Cinta dan Arkana membaik. Bahkan Papa memberitahu soal sakit Cinta pada Arkana. Tapi di depan Cinta, Arkana bersikap seakan Cinta hanya sakit ringan. Arkana tidak memperlakukan Cinta seperti orang sakit. Walau dibelakang Cinta, Arkana tak dapat menutupi luka hati dan ketakutannya ditinggal Cinta.

Tepat malam sebelum operasi dengan resiko komplikasi dan berujung pada kematian, mungkin malam itu, malam terakhir mereka berdua. Dan ada yang harus pergi. Tapi kalau pun seseorang pergi, seseorang yang ditinggalkan, tidak akan pernah benar-benar merasa sendirian. Karena mereka saling mengajari arti cinta, saling menguatkan, kalau semua orang harus berdamai...dengan ketakutan..."



Filmnya lumayan bagus & dipadukan dengan nuansa romantis. OST Film Seandainya sangat
keren lagu-lagunya. Lagunya yaitu ;
The Radio - Radio                            Klik DOWNLOAD LAGU RADIO


Randy Pangalila - Takkan Terpisah   Klik DOWNLOAD LAGU TAKKAN TERPISAH


Cukup itu saja yang aku sampaikan kali ini. Terima kasih kunjungannya. Sampai jumpa. ^_^

Kamis, 23 Februari 2012

Digerbang Itu Aku Melepasmu


Aku masih ingat,,
Pertengahan Juli 2010 – hari dimulainya senyumku yang sudah beberapa bulan lalu lenyap dibibirku
Rasanya baru kemarin aku menunggumu di stasiun gambir untuk pergi bersamamu ke kota kembang.. memperhatikan detak jam dengan resah sambil sesekali menghubungimu untuk memastikan kamu datang tepat pada waktunya..yang dengan lembut selalu kamu jawab setiap panggilanku dan memintaku menunggu. Sebentar lagi.
Rasanya baru kemarin malam juga kamu berbaring santai disampingku, sembari ngobrol dengan ku yang kala itu duduk dan mulai sibuk dengan cerita dari sebuah novel yang sengaja kau berikan untukku..
Rasanya baru kemarin kita menelusuri tepian jalan yang masih kental beraromakan pedesaan, sambil sesekali aku merengek manja untuk memintamu berhenti di sebuah depot es kelapa muda untuk sekedar merasakan kesegarannya.
Rasanya baru kemarin kamu menyuruhku turun menemuimu dan bertanya “ mau sarapan apa kita?”rasanya baru kemarin juga kita duduk di depan sebuah mesjid dan berbincang bincang mengenai rencana masa depan kita masing masing, dan aku tersenyum geli menyadari pembicaraan kita yang mulai terdengar aneh itu..(semoga malaikat tak menertawakan kita juga)
dan rasanya semua itu berlangsung begitu cepat hingga pagi itu,, di gerbang itu lagi aku harus melepasmu… melepas kepergianmu.. dan menyadari entah kapan lagi kesempatan ini terulang?? 2 hari 1 malam untuk jangka waktu yang tak terbatas…
Dengan langkah yang sangat ku paksakan aku mengikutimu berjalan ke gerbang itu.. gerbang yang selalu menjadi sebuah saksi bisu perpisahan,,rasanya aku enggan menyaksikan kembali punggungmu menjauh dibalik mobil itu.. ah,,aku benci perpisahan.. karnanya aku sengaja menghampiri kucing yang duduk tak jauh dari situ dan berharap waktu berjalan lambat, atau berhenti saja.  Biar perpisahan ini tak perlu lagi terjadi,
Suara panggilanmu menyadarkanku,, bahwa taksi yang kau pesan tlah siap membawamu pergi hari itu,, ku kuatkan diriku menatap matamu.. “ aku pulang ya… jaga diri baik baik disini..” katamu..Hanya Sebuah anggukan yang mewakili semua jawabanku,, karna aku tak kuasa lagi menahan air mata yang siap meluncur saat ku membuka mulut..
“mau ikut ke bandara??” tawar mu saat mengetahui aku belum siap melepaskanmu.. “gak mau,, ntar aku nangis,,,” jawabku jujur.. yang mengundang senyum penuh arti dibibirmu.. “ cengeng!!” ledekmu seraya tertawa lebar… “ biarin.. udah sana pergii,,,ntr telat,,,” ucapku tak lupa dengan ekspresi bibir yang siap dikuncir seraya menutup pintu taxi dan melambaikan tangan..
Ya,,, di gerbang itu aku melepasmu… diiringi air mata disertakan dengan harapan yang sama,, suatu saat kau datang menemuiku lagi…
Aku masih ingat,,
Pertengahan Juli 2010 – hari dimulainya senyumku yang sudah beberapa bulan lalu lenyap dibibirku
Rasanya baru kemarin aku menunggumu di stasiun gambir untuk pergi bersamamu ke kota kembang.. memperhatikan detak jam dengan resah sambil sesekali menghubungimu untuk memastikan kamu datang tepat pada waktunya..yang dengan lembut selalu kamu jawab setiap panggilanku dan memintaku menunggu. Sebentar lagi.
Rasanya baru kemarin malam juga kamu berbaring santai disampingku, sembari ngobrol dengan ku yang kala itu duduk dan mulai sibuk dengan cerita dari sebuah novel yang sengaja kau berikan untukku..
Rasanya baru kemarin kita menelusuri tepian jalan yang masih kental beraromakan pedesaan, sambil sesekali aku merengek manja untuk memintamu berhenti di sebuah depot es kelapa muda untuk sekedar merasakan kesegarannya.
Rasanya baru kemarin kamu menyuruhku turun menemuimu dan bertanya “ mau sarapan apa kita?”rasanya baru kemarin juga kita duduk di depan sebuah mesjid dan berbincang bincang mengenai rencana masa depan kita masing masing, dan aku tersenyum geli menyadari pembicaraan kita yang mulai terdengar aneh itu..(semoga malaikat tak menertawakan kita juga)
dan rasanya semua itu berlangsung begitu cepat hingga pagi itu,, di gerbang itu lagi aku harus melepasmu… melepas kepergianmu.. dan menyadari entah kapan lagi kesempatan ini terulang?? 2 hari 1 malam untuk jangka waktu yang tak terbatas…
Dengan langkah yang sangat ku paksakan aku mengikutimu berjalan ke gerbang itu.. gerbang yang selalu menjadi sebuah saksi bisu perpisahan,,rasanya aku enggan menyaksikan kembali punggungmu menjauh dibalik mobil itu.. ah,,aku benci perpisahan.. karnanya aku sengaja menghampiri kucing yang duduk tak jauh dari situ dan berharap waktu berjalan lambat, atau berhenti saja.  Biar perpisahan ini tak perlu lagi terjadi,
Suara panggilanmu menyadarkanku,, bahwa taksi yang kau pesan tlah siap membawamu pergi hari itu,, ku kuatkan diriku menatap matamu.. “ aku pulang ya… jaga diri baik baik disini..” katamu..Hanya Sebuah anggukan yang mewakili semua jawabanku,, karna aku tak kuasa lagi menahan air mata yang siap meluncur saat ku membuka mulut..
“mau ikut ke bandara??” tawar mu saat mengetahui aku belum siap melepaskanmu.. “gak mau,, ntar aku nangis,,,” jawabku jujur.. yang mengundang senyum penuh arti dibibirmu.. “ cengeng!!” ledekmu seraya tertawa lebar… “ biarin.. udah sana pergii,,,ntr telat,,,” ucapku tak lupa dengan ekspresi bibir yang siap dikuncir seraya menutup pintu taxi dan melambaikan tangan..
Ya,,, di gerbang itu aku melepasmu… diiringi air mata disertakan dengan harapan yang sama,, suatu saat kau datang menemuiku lagi…
Aku masih ingat,,
Pertengahan Juli 2010 – hari dimulainya senyumku yang sudah beberapa bulan lalu lenyap dibibirku
Rasanya baru kemarin aku menunggumu di stasiun gambir untuk pergi bersamamu ke kota kembang.. memperhatikan detak jam dengan resah sambil sesekali menghubungimu untuk memastikan kamu datang tepat pada waktunya..yang dengan lembut selalu kamu jawab setiap panggilanku dan memintaku menunggu. Sebentar lagi.
Rasanya baru kemarin malam juga kamu berbaring santai disampingku, sembari ngobrol dengan ku yang kala itu duduk dan mulai sibuk dengan cerita dari sebuah novel yang sengaja kau berikan untukku..
Rasanya baru kemarin kita menelusuri tepian jalan yang masih kental beraromakan pedesaan, sambil sesekali aku merengek manja untuk memintamu berhenti di sebuah depot es kelapa muda untuk sekedar merasakan kesegarannya.
Rasanya baru kemarin kamu menyuruhku turun menemuimu dan bertanya “ mau sarapan apa kita?”rasanya baru kemarin juga kita duduk di depan sebuah mesjid dan berbincang bincang mengenai rencana masa depan kita masing masing, dan aku tersenyum geli menyadari pembicaraan kita yang mulai terdengar aneh itu..(semoga malaikat tak menertawakan kita juga)
dan rasanya semua itu berlangsung begitu cepat hingga pagi itu,, di gerbang itu lagi aku harus melepasmu… melepas kepergianmu.. dan menyadari entah kapan lagi kesempatan ini terulang?? 2 hari 1 malam untuk jangka waktu yang tak terbatas…
Dengan langkah yang sangat ku paksakan aku mengikutimu berjalan ke gerbang itu.. gerbang yang selalu menjadi sebuah saksi bisu perpisahan,,rasanya aku enggan menyaksikan kembali punggungmu menjauh dibalik mobil itu.. ah,,aku benci perpisahan.. karnanya aku sengaja menghampiri kucing yang duduk tak jauh dari situ dan berharap waktu berjalan lambat, atau berhenti saja.  Biar perpisahan ini tak perlu lagi terjadi,
Suara panggilanmu menyadarkanku,, bahwa taksi yang kau pesan tlah siap membawamu pergi hari itu,, ku kuatkan diriku menatap matamu.. “ aku pulang ya… jaga diri baik baik disini..” katamu..Hanya Sebuah anggukan yang mewakili semua jawabanku,, karna aku tak kuasa lagi menahan air mata yang siap meluncur saat ku membuka mulut..
“mau ikut ke bandara??” tawar mu saat mengetahui aku belum siap melepaskanmu.. “gak mau,, ntar aku nangis,,,” jawabku jujur.. yang mengundang senyum penuh arti dibibirmu.. “ cengeng!!” ledekmu seraya tertawa lebar… “ biarin.. udah sana pergii,,,ntr telat,,,” ucapku tak lupa dengan ekspresi bibir yang siap dikuncir seraya menutup pintu taxi dan melambaikan tangan..
Ya,,, di gerbang itu aku melepasmu… diiringi air mata disertakan dengan harapan yang sama,, suatu saat kau datang menemuiku lagi…

Sabtu, 18 Februari 2012

Janji Sucinya Pada Allah

Hari itu, setelah ia selesai dengan shalatnya, segera kutanyakan isi doa yang dipanjatkannya pada Allah SWT. Lewat pesan singkat ia kemudian menjawabnya, kakak mendoakan orang tua kita, dan mendoakan supaya kita lekas menikah, mempunyai anak-anak yang sholeh, tak lupa kakak berdoa agar senantiasa adik akan selalu menyayangi kakak.Ku hanya tersenyum membaca pesan darinya. Bahkan dalam doanya pun ia masih saja mengingatku. Ku tak pernah mengira kalau laki-laki yang belum pernah ku temui itu akan benar-benar ingin menikahiku. Tak tahukah dia kalau aku tak pantas bagi lelaki seperti dia ?.Ku selalu marah padanya karena telah mencintai dan menyayangiku.

Selasa, 14 Februari 2012

Pengalamanku Lomba GPTD Bersama Saka Bhayangkara

Pada tanggal 30 Oktober 2011 aku menuliskan sebuah perjuangan kita semua di acara GPTD tingkat se-kota Palangkaraya,Kalimantan Tengah. Bagaimana susahnya kita, berjuang dengan melawan 22 Sangga .

Kenangan terindah bersama kalian..

Angkat tanganmu kawan untuk Saka Bhayangkara.. Untuk kita menghadapi semua lawan. Satu untuk semua, semua untuk satu jangan ragu bhayangkara yang nomor satu...

Sampai berjumpa di GPTD tingkat Nasional ..