Welcome to Catatan Rahma

Jumat, 12 Juni 2015

Renungan Sebelum Tidur



Sedih tak harus keluar air mata, sebab terkadang yang paling kencang tawanya adalah dia yang sedang menyembunyikan rasa pedih mendalam..

Tawa tak harus ditunjukkan dengan lengkungan senyum penuh suka cita, karena ada beberapa orang yang tak pernah ingin membagikan semburat hangat yang sedang memenuhi hati dengan sebuah  alasan privacy.

Kecewa tak perlu diungkapkan dengan beribu-ribu kata yang penuh dengan emosi yang meledak-ledak. Terkadang diam adalah cara terampuh untuk mengobati kalbu yang sudah penuh dengan retak.

 

Perasaan tak perlu diumbar.. karena kita hidup pada dunia nyata yang semuanya telah diatur Dia yang Maha Kuasa..

Tidak semua rasa perlu ditunjukkan secara berlebihan, sebab kita bukan actor dan artis yang sedang berlakon dalam sebuah drama dan sinetron. Yang semuanya dikemas melebihi batas agar segala sesuatu bernilai jual dan terkesan sangat dramatis.

Hiduplah seadanya..
Apalagi ketika sebenarnya kenyataan, engkau memiliki segalanya.

Kenapa? Karena berlebih-lebihan adalah bukan ajaran. Meskipun pada realita, engkau mampu memborong semua tanpa takut kehabisan harta.

Kendalikanlah diri, apalagi ketika kepunyaanmu mampu mengeluarkan sifat dengki dari manusia yang mungkin tak memiliki apa yang kau punya. Sebab terkadang secara tak sadar, kitalah penyebab mereka melakukan dosa..

Sederhana saja.. 
Sebagaimana sederhananya suri tauladan kita, manusia yang paling mulia sepanjang sejarah dunia, Muhammad bin Abdullah.

Karena sesungguhnya kesederhanaan itu jauh lebih berharga dari logam mulia.

Sederhana itu akan membawamu  satu langkah mendekat pada arah pintu syurga ketika kau menyadari bahwa apapun yang engkau punya adalah bukan semata-mata karena kegigihanmu dalam berusaha sebagai manusia namun tk lain karena perwujudan dari sifat Ar-RahmanNya..