Lelakiku
Terluka ku karena sebuah cinta yang menggebu,
Terkulai ku karena sebuah harap yang terlalu,
Hancur sudah ruang hatiku, kosong dan berdebu,
Kubiarkan saja jaring kebencian dan rasa jera menyelimuti hati.
Menghancurkan mimpi dan cita-citaku.
Terkulai ku karena sebuah harap yang terlalu,
Hancur sudah ruang hatiku, kosong dan berdebu,
Kubiarkan saja jaring kebencian dan rasa jera menyelimuti hati.
Menghancurkan mimpi dan cita-citaku.
Dearest my lovely man,
Andai mungkin, aku ingin sekali malam ini ada di samping
kamu, menatap kamu tidur. Menghargai setiap hela nafasmu dan mensyukuri tiap
detik saat kebersamaan kita. Klise…!!! Tapi
itu yang aku inginkan malam ini. Mungkin masih dengan alasan yang sama, CINTA... Rindu
ini sungguh
menyiksaku. Mendera tiap rongga dadaku bahkan ke bagian
terkecilnya sekali pun. Aku nggak pernah seperti
ini sebelumnya. Kamu terlalu banyak
mengacaukan duniaku. Kamu membuatku bertanya-tanya,
berharap cemas, dan cuma kamu yang mampu membuatku menunggu demi sesuatu yang
pernah aku ingkari, CINTA.... Karena kamu, aku coba untuk bangkit dari kerapuhanku,
bangkit dari kegagalan, dan kesakitan yang sungguh mengekang jiwaku. Karena kamu, aku mencoba
lagi untuk bermimpi dan berharap. Karena ketulusan dan cint mu, aku malu untuk
mengalah pada kegagalan. Kamu yang membuatku kuat kembali
untuk melawan dunia. Kamu mengingatkan ku akan arti sebuah KASIH.
Naif aku memandangmu,
Membohongi asa dihati,
Sombong menyelimutiku, tertatih melawan arus cinta,
Tanpa senjata hanya tameng kebencian dan kegagalan,
Tertawa aku menghadapi mu,
Munafik aku membencimu.
Aku terlalu banyak salah sama kamu, sejak awal aku lari dari kenyataan bahwa aku suka kamu. Bahkan aku abaikan kata-kata cinta dan usahamu untuk menarik perhatianku. Kata-kata itu, seperti angin yang merasuk dalam kalbu lalu terbang bersama awan. Usahamu meyakinkan ku, ku anggap seperti cara menipuku yang mana bila berhasil, secepat kilat kau akan mencampakkan aku.
Terlalu
takut aku untuk jatuh cinta, bahkan makin takut aku setelah aku mengenal
sesungguhnya dirimu. Aku berdiri di persimpangan, diantara dua pilihan. Berani
untuk melangkah dan mendapatkan kebaikan atau hanya membuat luka ini lebih
dalam. Tak punya pilihan lain selain berani melangkah untuk membuktikan
ketakutanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar